Journey to east 2 - Laki ? Berburu. Latihan nembak

 Sebelumnya gue mau minta maaf karena udah nahan postingan ini selama sebulan dikarenakan gue harus melaksanakan kewajiban saya dipenjara ( baca: Sekolah ) dan akhirnya sudah bebas bersyarat ( Baca: Libur ) sehingga bisa kembali posting... 
Udah baca Journey to east part 1 ? kalau belum baca disini dulu ya. Ok Hari kedua saya di weda benar-benar mantap. Saya mempelajari sesuatu yang baru sehingga rasanya benar-benar hidup rasanya survive dan laki banget. Saya belajar menembak dan berburu. 

Siang itu saya bersama paman saya pegi ke kebunnya di atas sungai moriala. Sebelum masuk kebun saya sempatkan narsis bersama jalan disamping kebun. Saya menyempatkan untuk membantu paman saya memaras kebun dan mengecek beberapa tumbuhan seperti pala ini.




( Ini buah palanya, lumayan banyak loh ada sekitar 10 pohon lebih )






Ok setelah sedikit membantu memeras tanaman. Sekarang waktunya latihan menembak. Gue sendiri latihan menembak ada sedikit niat siapa tau bisa masuk al-qaeda. Paman gue mengikat sebuah botol di sebuah pohon dengan kejauhan 100m. Dari 3 tembakan 2 tembakan berhasil mengenai botol tersebut ( yes, ada bakat masuk al-qaeda ) .

Nah setelah latihan singkat dan persiapan yang mantap kami berburu burung. Oh ya sedikit informasi di Halmahera banyak burung langka yang jumlahnya sisa puluhan yang sering bertenger di perkebunan warga, burung sebesar 1 meter berbulu coklat yang kami buru ini agak kaku terbang sehinga mudah dibidik. Gue sih kasihan juga ngebidik nih burung yang jumlahnya paling maksimal 99 tapi paman gue bilang “ latihan aja, lagipula masih latihan tuh tembakan gak bakal kena “.  Semangat gue pun muncul setelah mendengar harganya mahal dan dagingnya enak ( iblis di diri gue muncul ). Akhirnya gue pun mencoba menembak burung tersebut dan Dorrrrrr…!!! Gue sengaja buat meleset ( padahal emang gak kena XD ).

Setelah mencoba kesekian kalinya dan tidak berhasil kami kembali ke kebun untuk mengambil bebrapa buah. Kami mengambil kelapa. Sehingga terdapat insiden lucu saat kami pulang, saat kami pulang dan membawa kelapa, istri dari paman saya berkata “ loh..? pergi berburu kok pulang bawa kelapa..? “ XD



Komentar

  1. Jangan diburu lah burung seperti itu kasian ntar generasi ke depan cuma bisa mendengar ceritanya doang sama gambar2nya tanpa tau aslinya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iia kak... itu cuma nyoba doang kok... lagipula untuk sampai diposisi strategis untuk menembak harus nenyebrang danau... saya sendiri gak berbakat dalam menembak...

      Hapus
    2. Beneran nyoba doang ???? hahahaha

      Hapus
    3. Hahaha beneran loh cuma nyoba... gue cuma sekali tembak saja, itu juga gak kena...

      Hapus
  2. itu jalanannya sepi bener yaak ;) Ya ampuuunnn kpn Jakarta bisa sesepi ituu...

    Ga pernah tega yg namanya berburu ;p Bisa-bisa kalo binatangnya kena, aku malah bakal shocked. boro-boro mw makan dagingnya ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagi orang yang Narsisnya kebangetan tuh jalan emang asik dijadiin background....
      Hahaha saya sendiri juga gak mau makan burung, hasil buruan yang saya makan palingan cuma ayam hutan...XD

      Hapus
  3. Sepakat dengan beberapa komen diatas.
    tindakan berburu itu mengurangi speciesnya.

    verification wordnya, dihilangkan
    agar bisa tinggalkan komentar tanpa mengetik lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga setuju mas akbar... mulai sekarang saya tidak akan memburu hewan-hewan langka...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah NGADe, Guest House dan Villa di Ternate

Catatan Pendakian Gunung Gamalama 1700MDPL